Saturday, January 16, 2021

Pengalaman Management Trainee (Mill) di PT. KLK Agriservindo, Berau, Kalimantan Timur (Agustus 2020) | PART 4

"JOGJA ISTIMEWA" and FLIGHT to KALIMANTAN

Yogyakarta (Agustus 2020)

        Keberangkatan awalnya dijadwalkan tanggal 1 Agustus. Namun dikarenakan keluarnya hasil SWAB kandidat yang begitu lama, sehingga diundur menjadi tanggal  6 Agustus 2020. Oiya, izinkan saya menceritakan sedikit tentang Jogja, kota yang bagi saya sampai saat ini tetap menjadi kota yang indah.

        Yogyakarta, begitulah nama kota ini. Kota yang begitu identik dengan mahasiswa, karena konon katanya terdapat 1001 kampus di kota ini. Kota yang tidak pernah saya idamkan untuk stay sebelumnya, karena sejak SMA saya hanya memiliki satu destinasi kampus. Ya, Institut .... Bandung yang berlokasi di Bandung lautan api. Apa daya ketika pengumuman SBMPTN, saya dinyatakan lulus pilihan kedua dengan kampus Universitas ..... Mada. Walau sebenarnya kampus di Jogja ini juga punya plesetan ITB. "Institut Teknologi Bulaksumur", begitulah mahasiswa Yu Ji Em menyebutnya bangga hahaha. 

        Apa yang membuat saya begitu senang dengan Jogja? Pertama tentunya tempat wisatanya. Walaupun saya bukan orang yang hobi jalan-jalan wkwk namun bagi saya tempat ini penuh dengan destinasi wisata. Sebut saja Malioboro, berbagai destinasi candi, hutan pinus mangunan, keraton Yogyakarta, hingga berbagai macam pantai seperti Parangtritis, Mpok Tunggal dan Indrayanti. Semua tempat tersebut sudah pernah saya lalui lah setidaknya wkwk. Alasan kedua mengapa saya menganggap Jogja adalah tempat yang istimewa adalah karena Jogja berhasil mengubah pola pikir saya. Saya sejujurnya adalah seorang yang begitu gampang emosi, begitu gampang tersinggung, kalau orang bilang gampang baper lah wkwk. Bukan tanpa alasan saya bilang begitu, 3 tahun saya tinggal di Medan saat SMA membuat saya menjadi pribadi yang emosian dan begitu gampang marah. Ya lingkungan Medan memang seperti itu. Walau sejujurnya saya paham dengan prinsip yang dikatakan orang-orang, "Pada akhirnya, ya kamu sendiri yang nentuin kamu mau jadi seperti apa". Tapi saya tetap merasa lingkungan sangat berpengaruh besar untuk membetuk pribadi seseorang. Ditambah lagi, saya juga menjadi orang yang sangat "bodoh amat" karena lingkungan SMA dulu yang begitu kompetitif dan  standar kompetensi nya begitu tinggi sehingga gak heran banyak muridnya yang pindah sekolah karena tidak sanggup mengikuti kompetensi di sekolah tersebut. Siapa orang Medan yang tidak kenal dengan SMA Swasta Sutomo 1 Medan? hahaha ya begitulah kengerian sekolah ini.

Hal tersebut lah yang membuat  saya memiliki sifat yang sedikit tempramen dan bisa dibilang tidak mau peduli juga akan apa yang dialami orang lain. Namun, saya percaya pada suatu prinsip:

"Sekeras-kerasnya hati manusia, pasti akan luluh juga bila ....."

        Titik-titik itu bisa diisi oleh apa saja. Kalau saya sih bilangnya "Sekeras-kerasnya hati manusia, pasti akan luluh juga bila datang ke Jogja" hehehe. Luluh disini mengandung banyak arti, apakah itu rasa jatuh cinta, apakah itu rasa nyaman, atau yang paling ekstrem terjadi kepada saya. Luluh yang berarti mengubah sifat saya menjadi sifat orang Jogja kebanyakan. Ramah, sopan, ringan tangan, ...... ya pokoknya semua yang positif lah. Bukan berarti saya ingin menyombongkan diri dengan sifat saya, tapi titik intinya ada pada sifat asli masyarakat Jogja itu sendiri yang bisa "memaksa" orang untuk berubah.

Itulah mengapa ada slogan "Jogja Istimewa". Ya selain banyak tempat historis dan penuh kenangan di kota ini, istimewa nya Jogja itu bagi saya lebih ke arah masyarakatnya yang bikin nyaman hehe. Okei back to the topic...

Flight to Kalimantan

Yogyakarta International Airport Kulonprogo

        Keberangkatan saya kali ini melalui bandara Yogyakarta International Airport. Sejatinya, bandara satu ini akan diproyeksikan untuk menggantikan Bandara Adisucipto secara fungsional. Perjalanan ditempuh dengan waktu 1 jam lebih dari kos saya dengan jarak hampir 50 km. Walau naik taksi online, semua biaya perjalanan nantinya dapat di reimburse ke KLK selama kalian punya bukti transaksi. Pesawat take off  dari YIA sekitar jam 10 pagi, kemudian sampai di Balikpapan sekitar pukul 12.30 WIB / 13.30 WITA dan transit dulu di Bandara Balikpapan sekitar setengah jam. Tidak ada pesawat langsung ke Berau, mungkin karena masa pandemi juga saya kurang paham hehe. Kemudian pesawat kembali berangkat ke Berau dan menempuh penerbangan selama kurang lebih 50 menit. Dan akhirnya saya sampai sekitar pukul 15.00 WITA di Bandara Kalimarau Berau. Proses pengecekan kesehatan oleh pihak bandara sedikit lama, karena banyaknya penumpang yang turun. Dan saya dijemput oleh Bapak yang bekerja di KLK untuk kemudian diantar ke Head Office KLK region Kalimantan Timur yang ada di Tanjung Redep, Berau. Sesampainya di Head Office ternyata saya sudah ditunggu oleh 4 orang teman lainnya yang lebih dahulu sampai. Mereka terdiri dari 3 MT Pabrik dan 1 MT Field. Setelah itu, HR Kaltim region memberikan arahan kepada kami untuk terlebih dahulu melakukan karantina mandiri dan belum diperbolehkan bekerja berdasarkan kebijakan perusahaan.

        Dan ternyata..... lokasi karantina begitu jauh bila ditempuh melalui jalan darat. Sehingga kami harus menyusuri sungai dulu sebelum diturunkan ke suatu pelabuhan kecil di seberang sungai. Kami diantar menggunakan speed boat milik KLK. Sesampainya di pelabuhan seberang, kami dijemput oleh sopir untuk kemudian di antar menuju barak karantina yang berlokasi di salah satu anak perusahaan KLK. Jadi, selama karantina kami belum dipencar sesuai dengan penempatan awal. Masa karantina dijadwalkan selama 2 minggu.

Perjalanan menyusuri sungai


No comments:

Post a Comment